Senin, 23 April 2012

Rumah Cokelat


Actually telat banget kali ya gw ngebahas ni buku, soalny ni buku juga g bisa dibilang buku baru kan?.tapi namanya juga emak-emak, gw udah jarang ke gramedia buat borong buku atau sekedar window shopping, weekend is my "kiano" time..:).
Awalnya si minggu kemaren, karna gw dan suami pengen makan diluar aja, jadilah kita cari makan siang di atrium mall. Selesai makan, jalan-jalan deh di gunungagung, niatnya si mau beli "partikel"nya dee , eh tapi ni ati kepincut juga sama "rumah cokelat" nya mbak sitta karina. Jadi kita borong deh "partikel-rumah cokelat"..:)

Dari review di sampulnya dan di halaman depannya, jujur gw sedikit deg-degan, apakah buku ini nantinya berisi penghakiman terhadap "not full time mommy"? secara gw sendiri adalah young mommy yang juga bekerja mencari sesuap nasi..*ihik. Ternyata enggak loh, bahasa nya yang ringan en "cerdas" bikin gw hanyut dalam cerita dan ga ada tuh "judging"..*thanks God!!.

Rumah cokelat memberi gambaran nyata sedikit banyaknya apa yang harus gw alami selama jadi mommy, bekerja dan menjadi anak yang baik buat kedua orang tua. fakta yang coba diungkapkan bahwa menjadi orang tua adalah proses pembelajaran tanpa henti dari sejak anak lahir sampe ia bahkan telah berkeluarga membuat gw bangga karena Allah memberi kepercayaan pada gw buat jadi mommy. Fakta bahwa tidak ada orang tua yang tidak menginginkan senyum ceria anaknya mengembang, seperti sosok hannah dan wigra yang berjuang mati-matian memberikan waktu buat anak semata wayangnya Razya.

"Aku gak mau diingat razya sebagai orang yang beli mainan saja"

 kata-kata sesederhana ini mampu bikin gw berkaca-kaca dan masih terngiang-ngiang bahkan sampe setelah gw selesai membaca buku ini. Ahh.. Mbak Sita, kau bikin emosiku campur aduk..:(
perjuangan Hannah buat jadi Ibu yang baik bikin gw terharu karena gw tau posisinya, karena gw tau gimana beratnya harus meninggalkan anak di rumah seharian dengan pengasuh, sementara kita bekerja, gw tau gimana beratnya mengesampingkan ego untuk stidak menuntut"me time" di weekend.

Dari buku ini gw sadar, gw belum menjadi ibu yang baik buat anak gw, ya...gw harus jujur..seharusnya gw ada di sepanjang harinya selama tujuh hari, bukan cuma sabtu dan minggu..:(, ahh..Hidup hidup..!!

Gw mungkin belum bisa seperti hannah yang akhirnya mengambil keputusan besar dengan memilih jadi full time mommy *mungkin gw pengecut* .
Ingiiiiin sekali gw seperti hannah, tapi banyak faktor yang bikin gw belum bisa seekstrim itu.. Ahh.. maafkan bunda nak, tapi sekali lagi bunda akan berusaha agar dirimu tidak pernah kekurangan apapun, tidak materi dan tidak juga kasih sayang.

keluarga adalah tempat pulang...







Tidak ada komentar:

Posting Komentar