Selasa, 27 April 2010

JAIM siii...^_^

Sebenarnya gag tau kenapa pengen nulis aja tentang ini. Awalnya siyh nonton acara infotainment di tivi, ngeliat si luna maya yang sekarang tuh udah gag ada jaim-jaimnya lagi di tivi. Aneh si memang, padahal sebagai seorang artis image itu penting buat mereka. Tapi great Luna!!gue lebih suka dia menunjukkan apa adanya diri dia sendiri.

Tulisan gue ini juga setelah gue memperhatikan sekitar gue, dimana orang-orang terkadang sangat mementingkan yang namanya image. Seolah menutupi diri mereka sendiri. Apa mungkin mereka tidak begitu percaya diri dengan kepribadian yang mereka miliki. Dan sebenarnya apa gunanya si?
Ge cuma mau nulis dari sudut pandang gue buat yang namanya image. pernah baca di salah satu artikel, image adalah daya tarik kita.hmmm... sedikit banyaknya gue setuju sama pendapat ini. Tapi daya tarik seperti apa??gue mulai mempertanyakan.

Gue lebih senang menyebut image adalah gambaran sesuatu, misalnya image brand yang dibentuk buat kalangan remaja atau kalangan anak-anak. Tapi tentu saja kondisinya tidak bisa kita samakan dengan image manusia. Perlukah kita membentuk image sedemikian kuat??jawabannya perlu, tapi (menurut gue lagi),penting ya kita mempertahankan image padahal image itu bukan apa adanya diri sendiri..hmm...bukankah terkesan seperti membohongi diri sendiri??

Gue gag berkata gue sama sekali tidak berusaha membentuk image yang baik buat diri gue,tapi gue berusaha orang mengenal gue seperti apa adanya gue. Dimana gue manusia yang tidak harus selalu sempurna, meskipun impact dari itu mungkin gue disebut terlalu centil lah, terlalu sombong atau apalah. But it's me..

Menurut gue jaim (jaga image) gag bisa disamakan dengan pandai menempatkan diri, misalnya saja saat gue harus tegas, saat gue harus sedikit relax..itu benar-benar alamiah. Gue gag memaksakan diri gue untuk terlihat tegas atau terlalu anggun, yaa..belajar bangga dan percaya sama kepribadian gue sendiri, gag mau dibilang punya kepribadian ganda. Misalnya ni di depan si ini gue bisa terlihat sangat kalem, tapi sama si itu biasa terlihat superaktif..heheheh

hanya sedikit pemikiran sederhana saja...

Minggu, 25 April 2010

D.I.E.T

Berat badan udah menjadi masalah yang -very sensitif- buat sebagian orang. Kenapa gue pengen nulis ini, ya karena ini juga pengalaman pribadi gue dan sekarang lagi 'happening' banget di sekitaran gue. Mulai dari temen-temen kos yang mengalami kelebihan berat badan setelah diklat, trus gue sendiri yang selalu ngerasa kelebihan berat badan *emang*. Menurut gw sih berat gue jauuuh dari ideal, secara dari segi tinggi gue bisa dikatakan menengah ke bawah..*poor me. Tapi, gue tetap bersyukur koq sm apa yang udah ada dan jadi anugrah yang dikasi Allah Sang Pencipta buat gue.

Masalahnya bukan karena gue gag bersyukur, tapi agak gimana aja kalo liat baju-baju dengan ukuran super kecil yang lucu-lucu..*sumpah mupeng abis. jadi deh gue berniat buat diet. Sebenarnya diet juga bukan barang baru si dalam hidup gw *ceilee*. Gue udah terlalu sering ngomong diet, tapi hanya bersemangat di awal, semakin ke tengah passion gw buat menyantap makanan lebih gede *padahal sebenarnya makannya gag banyak..hehhe*

Gue mengambil kesimpulan kalo yang namanya diet sama olahraga itu gag da hubungannya *salah besar tentunya*. Gue bisa tahan gag makan seharian, tapi jangan suruh gue senam, aerobik ato fitness deh..*zzzzzz, males banget*. Jadilah gue diet dengan mengatur pola makan saja. Gue menghindari yang namanya makan malam, karena menurut pendapat gue makan malam itu pennyumbang berat badan terbesar..hehehe... Gue makan kadang malahan sehari sekali, cuma siang doank si *don't try this at home..:D*, dan hasilnyaaaa...teng tererenteeeng...gue lebih sering memikirkan soal makanan..hahahaahahhaa....
di kantor, di kampus, di kamar..trust it!!diet dengan makan datu kali sehari tu gag menghasilkan apa-apa..-_-

Seminggu pertama berat badan gue turun dua kilo, dan gue mulai makan normal (2 kali sehari) dengan porsi normalnya gue. Dan setelah seminggu ternyata berat yang tadi gue peroleh dengan susah payah kembali naik..*whaaatt??*. Udah deh, gw nyesel pake acara diet-dietan yang salah gini. gue mau merubah mindset gue deh, gue bakalan makan kalo gue lapar. Jadi kalo gue gag lapar dalam sehari, gue gag makan..hahahahah *parah*, gag dink, gue mau normal-normal aja deyh. dan berharap ada miracle yang bikin berat badan gue turun tiba-tiba..hehehe

p.s : berat badan gue biasanya 50 kg, sekarang 51..(1 kilo turunnya susaaah, naeknya gampang..huh)

Minggu, 18 April 2010

indomie nugget ..^^

lagi-lagi judulnya tentang makanan (hehehe).

Kalo pacar berkunjung ke palembang (antara jakarta-palembang euy), seringnya dia minta dibikinin indomie nugget (bukan iklan loh) . Indomienya si biasa, nuggetnya si biasa, tapi yang masaknya donk..(hehehehe)

jadilah sarapan dengan indomie nugget di depan kos-kosan (cowo dilarang masuk kosan cewe) menjadi ritual setiap minggu pagi di setiap kunjungannya.



indomie bisa 2 bungkus plus nasi dan plus nugget (teh kotak hanya kadang-kadang). Sederhana memang (dan keliatan anak kostnya), tapi justru ritual ini yang menyenangkan menurutku. Tidak perlu mahal atau mewah, sudah cukup membuat semuanya terasa menyenangkan, bukan berarti mahal itu juga gag enak..:). Hanya saja rasanya berbeda dibanding duduk-duduk di cafe super romantis, makan steak buatan si koki (walaupun sebenarnya rasanya lebih enak). Entahlah, sensasi apa yang tercipta, tapi trust me..it works!! you can't suppose what feel that you will get.

aku menikmati saat memasaknya, dan saat melihat semuanya habis tak bersisa seperti ini :


sederhana dan manis, mungkin itu kata yang tepat buat sarapan pagi yang menyenangkan itu.

Kamis, 15 April 2010

tweet tweet!!!!

twitter memang sangat menjamur akhir-akhir ini. Tak terkecuali aku, dah kayak anak gaul aje..ikut demam twitter. ngetwit sana, ngetwit sini. Awalnya si twitter jadi tempatku curhat, menyampaikan apa yang tidak mungkin disampaikan di fesbuk, misalnya kalo berantem sama pacar..hehehehe..(lebih tepatnya aku yang ngambek gag jelas).

Selanjutnya bermula dari adek kelas ku, yang buka twitter trus follow-follow artis-artis atau selebriti atau orang terkenal lainnya. Aku masih inget pendapatnya dulu "Lucu loh Kak, ngikutinnya"..hahahaha...terlihat seperti orang tidak ada kerjaan emang, tapi akhirnya aku pun mengikuti "kegiatan" itu. Follow sana sini, follow politikus, artis, musisi (padahal gag penting juga dan aku gag ngefans sama mereka loh).

Dari hari ke hari timelineku emang banyak dipenuhi sama twit-twitnya para tokoh-tokoh tersebut. Disaat-saat tidak ada kerjaan (biasanya menjelang tidur), buka timeline dan "mendadak" serius membaca twit-twit mereka (kurang kerjaan banget kaaan???hehehe..), dan ternyata lama-lama cukup menyenangkan. Pertama karena twitter memberikan info per detiknya, aku bisa tau berita terbaru.misalnya saja tentang kasus Gayus (lagi-lagi dia) atau kasus Satpol PP yang di Tanjung Priok itu atau apalah tentang negara ini (berat euy).

Kedua, dan ini hasil ngikutin twitnya para artis..hihihi..lucu sih emang, misalnya saja sherina pernah maksa raditya dika pasang twit romantis, tapi si dika tetap gag bisa ..hahaha..lucu
trus ngeliatin twit-twit mereka, makin lama aku merasa kayak reporter infotainment..hehehe..misalnya saja menyimpulkan si ini kayaknya pacaran deh sama si itu, twitnya mesra-mesra teruss (asliii.,....yang ini aku bener-bener kayak orang BLOON, gag ada kerjaan..)hahaha..tapi tenang saja asumsi itu tentu saja buat konsumsi pribadi (makin gag penting)

anyway, sampe saat ini aku masih menikmati sih,jadi follower dan bacain twit2nya orang. Anggap saja mengisi waktu luang deh..:)
(agak aneh emang)

Selasa, 13 April 2010

Gigi vs cuko

Begitu menyebut palembang, semua pasti bakalan ingat dengan makanan khasnya "pempek"..yeaaa, udah jadi tradisi deh oleh-oleh dari palembang itu pempek, kalau maen ke palembang jangan lupa kuliner pempeknya. saya termasuk orang yang menikmati (baca: suka) makanan itu. Semenjak tinggal di Palembang, aku jadi (over) menyantapnya terus-terusan. Bisa dibilang, dalam seminggu ada yang kurang kalau belum menyantap pempek itu. yaaa....sekali lagi passionku untuk memakan pempek diikuti dengan maraknya penjual-penjual pempek. Saat di kantor ada yang datang buat menjajajkannya langsung, bagaiamana aku bisa tahan?? *nyummy.

Dan inilah hasilnya, setelah hampir 2 tahun di Palembang, dan (hampir) menikmati segala jenis pempek yang ada dengan tingkat keseringan yang sangat, maka tentu saja GIGI ku yang harus menanggung akibatnya. Gigi ku yang sebenarnya tidak terlalu rapi, atau tidak terlalu 'cantik' layaknya bintang iklan pasta gigi (namun tentu saja SEHAT) tiba-tiba mengalami kerapuhan, dan menjadi bolong. Sebenarnya bukan pempeknya sih yang menjadi penyebab utamanya, tapi CUKA..yaaa,,CUKA
ini salah satu musuhnya gigiku, dan yang membuat aku terpaksa menahan keinginan untuk menikmati pempek dengan nikmatnya. Menurut dokter gigi tempat aku berobat, kebiasaanku menyantap 'kuahnya pempek' ini harus dikurangi untuk jangka waktu yang belum ditentukan, karena tipikal gigiku yang tidak cukup mampu menahan 'kerasnya' cuka (cuko) itu. Jadi, sekarang demi menuruti semua kemauan dokter (demi GIGI tentunya),aku harus menahan passion dan keinginanku untuk menyantap "cuko". Dan seperti sudah diduga sebelumnya, tentu saja makan pempek tanpa makan cuko, seperti sayur tanpa garam, hambar saja (lebay sii..:))
ada yang kurang memang,tapi mau giman lagi. Mengingat betapa sakitnya menahan bolongan gigi ku itu (dan kata dokter gag bisa ditambal, hanya dicabut), mencoba bertahan deh.

Tapi, yang aku heran kenapa GIGI nya orang-orang palembang biasa-biasa saja ya??kuat-kuat aja tuh??bahkan ekstremenya mereka mampu sarapan pagi pempek (aku pernah coba dan hasilnya perut periiiih).Mungkin faktor kebiasaan kali ya..entahlah.

dan akhirnya (dengan sangat berat) untuk sementara (jangka waktu yang belum ditentukan), aku harus menahan keinginan buat menyantap "CUKO" (pempeknya saja si boleh..^^)
semoga suatu saat ada yg menemukan penelitian gimana caranya bisa makan cuko dengan nikmat, tanpa mengkhawatirkan gigi..

grow up dear!!

Ikrar!!
itu nama adek laki-laki ku satu-satunya ini.
Dilahirkan di keluarga sebagai anak laki-laki dan bungsu (bisa bayangkan betapa manjanya dia)..hmmm..
tahun ini, dia (sudah) berumur 18 tahun, umur yang cukup untuk menggambarkan kedewasaan seseorang. Aku masih ingat di umur segitu aku dah pontang-panting cari kesempatan buat menggapai cita-cita, dan cukup bijak untuk menerima dan mengambil pilihan. Tapi, okelah tinggalkan saja kisah lalu ku itu, kita akan menceritakan soal adek laki-lakiku ini.

Dia beruntung sebenarnya karena terlahir sebagai anak bungsu yang berjarak cukup jauh umurnya dari kakak-kakaknya. Jadi, banyak hal yang dulu (tentu saja) tidak bisa begitu gampang kuperoleh, tapi dia dapat memperolehnya. Ekonomi keluargaku disaat ia menginjak remaja bisa dibilang jauh lebih baik disaat aku seumurnya.

Adek satu-satu ku ini (aku yakin) merupakan kebanggaan banget bagi orang tuaku, secara anak laki-laki satu-satunya. Terlahir dengan kecerdasan yang bisa dibilang gag biasa, dia cukup cerdas (aku yakin itu). paling tidak nilai sekolahnya sewaktu SD bisa dibanggakan.

Beranjak sekolah menengah pertama dan Sekolah menengah atas, entah kenapa justru yang berkembang biak adalah sifat pemberontak dan pemalasnya. Bisa dikatakan dia mulai sibuk dengan dunia anak muda, bahkan menurutku dia kehilangan cita-citanya yang dulu. Secara ekonomi dan fasilitas, kedua orang tuaku boleh dikatakan sudah memberikan semua yang ia butuhkan (lagi-lagi jauh berbeda dibandingku dulu). Sayangnya justru semua fasilitas dan kemudahan itu sama sekali tidak membantunya jadi lebih baik. Sungguh sulit memintanya untuk dewasa, bahkan untuk pilihan hidupnya sendiri.

Sekarang contohnya, bukankah seharusnya semua siswa yang baru saja selesai UAN berlomba-lomba untuk mencari universitas sesuai bakat dan kemampuan mereka??tapi adek laki-lakiku ini terlalu santai. Aku bahkan yang pontang-panting cari tempat les, bimbel dan sebagainya.. Duh, adekku sayang..kapan kau dewasaa??begitu banyak kerikil yang akan kau temui nanti di jalan, dan sikapmu ini bikin aku tambah khawatir mampukah kamu menghadapinya??

Aku pengen adekku mengerti kalo hidup bukan hanya sekedar bersenang-senang, bahwa hidup ini keras.maka dia harus berjuang untuk mendapatkan hidup yang layak. Seandainya saja dia mau lebih bersyukur dengan apa yang ia dapat, karena tidak semua orang mendapat kesempatan yang sama. Aku adalah contoh terdekatnya, karena ekonomi keluargaku maka aku harus cukup puas memandangi cita-cita dokterku terbang melayang, padahal sudah di depan mata (tapi aku tidak menyesal).

Bagaimanapun dia adek laki-lakiku yang aku sayangi. Senakal apapun dia,sekeras apapun hatinya, aku akan selalu berdoa agar Sang Khalik menjaganya, memberinya petunjuk dalam hidupnya sekarang dan nanti. jika suatu saat dia jatuh, aku berdoa dia akan segera bangkit dan tidak terpuruk sekalipun, bahkan jika nanti aku dan orang tuaku sudah tidak ada lagi di sampingnya.
Grow Up dear!!

Minggu, 11 April 2010

Menyamakan yang tidak sama

Bahwa Semua yang kita anggap baik, belum tentu baik menurut orang lain kusadari itu. Bahwa mungkin aku terlalu keras untuk diriku sendiri, mungkin iya. Sampai-sampai aku tidak pernah menyangka bahwa seorang teman akan sangat tersinggung dengan nasehatku.(mungkin terlalu keras buatnya, aku minta maaph)

Tidak punya tendensi apa-apa, hanya ingin menyampaikan apa yang ada di otakku, apa yang harus aku sampaikan. "tidak pandai berbasa-basi", mungkin kata-kata itu lebih pas. Aku hanya merasa bahwa seseorang itu kuat, karena dia terbiasa untuk keras dan terbiasa untuk kuat. Bukan seseorang yang lemah dan menunjukkan kelemahan.Buat apa menunjukkan pemandangan yang indah dibalik bukit??tunjukkan saja bagaimana cara melewati bukit itu, bukankah begitu??

Tapi, bagaimanapun harusnya aku minta maaf, karena menyamakan semua orang sekeras aku, semua org mampu ditempa. Ternyata tidak kan??karena orang memang berbeda, satu darah saja bisa berbeda sifatnya. satu lagi pelajaran hidup yg kudapat, "bahwa menyamakan yang tidak sama itu akan tidak bisa".