Selasa, 13 April 2010

Gigi vs cuko

Begitu menyebut palembang, semua pasti bakalan ingat dengan makanan khasnya "pempek"..yeaaa, udah jadi tradisi deh oleh-oleh dari palembang itu pempek, kalau maen ke palembang jangan lupa kuliner pempeknya. saya termasuk orang yang menikmati (baca: suka) makanan itu. Semenjak tinggal di Palembang, aku jadi (over) menyantapnya terus-terusan. Bisa dibilang, dalam seminggu ada yang kurang kalau belum menyantap pempek itu. yaaa....sekali lagi passionku untuk memakan pempek diikuti dengan maraknya penjual-penjual pempek. Saat di kantor ada yang datang buat menjajajkannya langsung, bagaiamana aku bisa tahan?? *nyummy.

Dan inilah hasilnya, setelah hampir 2 tahun di Palembang, dan (hampir) menikmati segala jenis pempek yang ada dengan tingkat keseringan yang sangat, maka tentu saja GIGI ku yang harus menanggung akibatnya. Gigi ku yang sebenarnya tidak terlalu rapi, atau tidak terlalu 'cantik' layaknya bintang iklan pasta gigi (namun tentu saja SEHAT) tiba-tiba mengalami kerapuhan, dan menjadi bolong. Sebenarnya bukan pempeknya sih yang menjadi penyebab utamanya, tapi CUKA..yaaa,,CUKA
ini salah satu musuhnya gigiku, dan yang membuat aku terpaksa menahan keinginan untuk menikmati pempek dengan nikmatnya. Menurut dokter gigi tempat aku berobat, kebiasaanku menyantap 'kuahnya pempek' ini harus dikurangi untuk jangka waktu yang belum ditentukan, karena tipikal gigiku yang tidak cukup mampu menahan 'kerasnya' cuka (cuko) itu. Jadi, sekarang demi menuruti semua kemauan dokter (demi GIGI tentunya),aku harus menahan passion dan keinginanku untuk menyantap "cuko". Dan seperti sudah diduga sebelumnya, tentu saja makan pempek tanpa makan cuko, seperti sayur tanpa garam, hambar saja (lebay sii..:))
ada yang kurang memang,tapi mau giman lagi. Mengingat betapa sakitnya menahan bolongan gigi ku itu (dan kata dokter gag bisa ditambal, hanya dicabut), mencoba bertahan deh.

Tapi, yang aku heran kenapa GIGI nya orang-orang palembang biasa-biasa saja ya??kuat-kuat aja tuh??bahkan ekstremenya mereka mampu sarapan pagi pempek (aku pernah coba dan hasilnya perut periiiih).Mungkin faktor kebiasaan kali ya..entahlah.

dan akhirnya (dengan sangat berat) untuk sementara (jangka waktu yang belum ditentukan), aku harus menahan keinginan buat menyantap "CUKO" (pempeknya saja si boleh..^^)
semoga suatu saat ada yg menemukan penelitian gimana caranya bisa makan cuko dengan nikmat, tanpa mengkhawatirkan gigi..

2 komentar:

  1. pertamaaaxxxxx
    uhuuuyyyy, kapan nih dik cukpe, tante tina dikirimin pempeknya dari palembaaang, qeqeqe

    BalasHapus
  2. hehehe....boleh2..kirim aja alamatnya..ntar kukirimin deh...:)

    BalasHapus